Saturday, October 31, 2009

Resistor Variabel

Jenis resistor yang terdapat kode arna merupakan jenis fix resistor atau resistor yang nilainya tetap. Nah, yang akan dibahas sekarang adalah jenis resistor yang nilainya bisa kita rubah sesuai keinginan kita.
oia, nilai fix resistor sudah ditentukan oleh pabrik pembuatnya, jadi ketika kita merancang suatu rangkaian, lalu kita memperhitungkan nilai resistor dan nilai resistornya misal 4k6(4600 ohm), maka kita tidak akan mendapat nilai resistor tersebut di pasaran, karena yang ada di pasaran adalah stndar 6, 12, 24 dan 96 atau yang sering disebut E6, E12, E24, E69, E192
E6 = 1,0 ; 1,5 ; 2,2 ; 3,3 ; 4,7 ; 6,8 (misal 220 ohm, 2200 ohm, dst) dengan toleransi +- 20% (3 warna kode resistor)
E12 = 1,0 ; 1,2 ; 1,5 ; 1,8 ; 2,2 ; 2,7 ; 3,3 ; 3,9 ; 4,7 ; 5,6 ; 6,8 ; 8,2 dengan toleransi +- 10% (4 warna kode resistor)
E24 = 1,0 ; 1,1 ; 1,2 ; 1,3 ; 1,5 ; 1,6 ; 1,8 ; 2,0 ; 2,2 ; 2,4 ; 2,7 ; 3,0 ; 3,3 ; 3,6 ; 3,9 ; 4,3 ; 4,7 ; 5,1 ; 5,6 ; 6,2 ; 6,8 ; 7,5 ; 8,2 ; 9,3 dengan toleransi +- 5% (4 warna kode resistor)
E96 memiliki 5 kode warna dengan toleransi +- 1%
E192 memiliki 5 kode warna dengan toleransi +- 0.1%
karena terlalu banyak nilainya, nih liat aja http://www.logwell.com/tech/components/resistor_values.html

Setelah tahu fix resistor, sekarang baru masuk ke variabel resistor
Variabel resistor sering disebut potensiometer, trimpot dan Rheostat
(gambar dari http://www.dsaprojects.110mb.com)
1. potensiometer / Trimpot sering kita temukan pada pengator volume speaker, radio(jadul), tv(jadul) dll
Fungsi dari potensiometer adalah pembagi tegangan dan pembatas arus juga. Pot(potensiometer) ini memiliki 3 pin / kaki, tap biasanya hanya difungsikan 2 pin saja, yaitu pin tengah(pin2) dan salah satu pin (pin 1 atau pin 3), ketika kita memasang ohmmeter pada pin 1 dan 3 (misalnya), lalu memutar bagian adjustablenya, nilai resistansinya berubah. Perubahan nilai resistansinya ada yang berubah secara linier (kode potensiometer A / Lin, misal: A50K, berarti potensio tersebut linier perubahannya, maksimal resistansi 50 kilo ohm) dan ada yang perubahan nilai resistansinya logaritmik (kode B, misal B5K, berarti potensio tersebut logaritmik perubahannya, maksimal resistansinya 5 kilo ohm) dan ada yang perubahan nilai resistansinya berupa kurva S (diberi kode S).

berdasarkan jumlah putaran adjustablenya, ada 2 jenis:
a. Single turn / satu putaran, ketika kita memutar bagian adjustablenya hanya berputar 360 derajat. harga di pasaran lebih murah
b. multi turn / banyak putaran, kita bisa memutar bagian adjustabelnya berkali-kali atau >360 derajat. harga dipasaran lebih mahal

berdasarkan bahan pembuatannya, hampir sama dengan fix resistor
a. Karbon (banyak tersedia di pasaran, harga murah)
b. Karbon Film (tersedia di pasaran, harga lumayan)
c. Metal Film (tersedia di pasaran, harga lumayan)
d. Wire wound (tersedia di pasaran, harga lumayan mahal, lebih awet di banding yang lain)

potensiometer dan trimpot hanya berbeda dari nilai resistansinya (trimpot biasanya digunakan untuk resistansi kecil), penggunaan(pengaturan adjustable trimpot menggunakan obeng dan diatur sesekali saja, sedangkan potensiometer digunakan jika sering di adjust)

b. Rheostat, nah ini yang agak berbeda dari yang lain. rheostat hanya digunakan untuk mengatur arus saja, bahan rheostat sama dengan potensiometer.
(gambar dari http://www.suswox.com dan http://www.elelctronicplus.com )
gambar rheostat atas (warna hitam) digunakan untuk mengatur arus yang besar (sesui deimensinya yang besar....), gambar yang satu lagi adalah rheostat yang digunakan untuk mengatur arus yang kecil. oia, spesifikasi rheostat itu adalah tahanannya dan arus maksimum.

No comments:

Post a Comment

komen?